jaga hati |
Separti
yang kita ketahui bahwasanya hidayah itu adalah petunjuk (bukan anaknya pak
lurah ya J). Petunjuk itu akan selalu ada tapi bukan berarti orang
yang mendapat petunjuk itu mendapatkannya dengan instan begitu saja, melainkan
petunjuk itu harus dicari tak ubahnya seperti mencari jejak ketika sedang
mengadakan kemah yang mana kita harus mencari jejak petunjuk untuk bisa sampai
pada tujuan yang telah ditentukan. BEGITULAH HIDAYAH
Ketika
hidayah itu sudah ditemukan maka ia harus dijaga supaya tidak hilang dari hati.
Pegang erat sampai ia benar-benar mengakar di dalam hati, karena ketika ia
dilepas maka akan susah untuk menemukannya kembali.
Ada
beberapa ciri orang yang mendapat hidayah yaitu:
1.
Taubat Nasuha
Qs Ali Imran: 86-89
“bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum
yang kafir setelah mereka beriman, serta mengakui bahwa rosul 9Muhammad) itu benar-benar (rosul), dan bukti-bukti yang
jelas telah sampai kepada mereka? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang
zalim. Mereka itu balasannya ialah ditimpa laknat Allah, para malaikat, dan
manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalamnya, tidak akan diringankan azabnya,
dan mereka tidak diberi penangguhan. Kecuali orang-orang yang bertobat setelah
itu, dan melakukan perbaikan, maka sungguh Allah maha pengampun, maha
penyayang”.
Arti taubat nasuha itu sendiri adalah:
Ø Menyesali maksiat yang telah dilakukan.
Ø Menutup maksiat dengan kebaikan.
Ø Berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan.
Ø Meningkatkan amal-amal kebaikan.
2.
Beriman Dengan Iman Yang
Sebenar-benarnya
Qs Yunus :90
“dan kami selamatkan bani Israil meintasi laut, kemudian
Fir’aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas
mereka, sehingga ketika Fir’aun hampir tenggelam dia berkata, “ Aku percaya
bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku
termasuk orang-orang yang berserah diri”.
Juga dalam Qs Al hujurat:15-16
“sesungguhnya orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka
yang beriman kepada Allah dan Rosulnya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan
mereka berjihad di jalan dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah
orang-orang yang benar. Katakanlah kepada mereka, “ apakah kamu akan
memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah maha
mengetahui apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi, dan Allah maha mengetahu segala sesuatu”.
Iman yang benar adalah iman yang tidak ada keraguan di
dalamnya, berserah diri dan tunduk sepenuhnya kepada Allah awt semata.
Sebagaiman hakikat iman yaitu diucapkan dengan lisan, dibenarkan dengan hati,
dan di buktikan dengan amal perbuatan.
3. Senantiasa Berzikir Kepada
Allah swt
Qs Ali Imran: 191-192
“( yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri,
didik atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata) “Ya tuhan kami, tidaklah engakau menciptakan
semua ini dengan sia-sia, maha suci engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Ya tuhan kami, sesungguhnya orang yang engkau masukkan ke dalam neraka, maka
sungguh itu engkau telah menghinakannya, dan tidak ada seorang penolong pun
bagi orang yang zalim”.
Orang yang berada dalam petunjuk Allah akan senantiasa tidak
pernah lepas dari mengingat Allah swt. Hatinya senantiasa memikirkan tentang
segala kekuasaan Allah yang ada di muka bumi ini. Akhlaknya selalu mencerminkan
ia dalam iman yang kokoh, sebuah spontanitas yang jarang sekali orang sadari
sengaja atau tidak menjadi cerminan dari hati kita. Coba perhatikan orang yang
dikejutkan oleh sesuatu atau memang sengaja dikejutkan, kalimat apa yang
pertama kali terlontar dari mulutnya? Apakah nama Allah, atau malah sebaliknya
hal-hal yang tidak pantas untuk diucapkan?
Itulah beberapa dari ciri-ciri orang yang senantiasa berada
dalam kebenaran petunjuk Allah swt,semoga kita mampu menemukan cahaya hidayah
itu di sisa-sisa waktu yang masih kita miliki. Dengan di hantarkan oleh
ramadhan ini semoga menjadi jalan yang akan menghatarkan kita untuk bisa menuju
Allah. Amiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar