Pages

Minggu, 13 Juli 2014

Berbuka Ala Rasulullah saw

Berbuka Puasa adalah merupakan suatu sunnah Rasulullah SAW dalam menjalankan puasa, juga merupakan bukti kecintaan kita terhadap beliau dalam penyempurnaan ibadah. Saat-saat yang paling dinanti untuk segera melepaskan rasa lapar dan dahaga sepanjang siang hari.

Makanan dan minuman apa yang Anda sukai untuk berbuka puasa? Mungkin bubur, es campur, berbagai jenis kolak, dan kue-kue manis lainnya. Karena rasa manisnya yang menyenangkan, dan dinginnya yang menyegarkan di tenggorokan kita.

Tapi di luar itu semua ternyata Rasulullah telah mengajarkan kita bagaimana dan apa menu yang baik untuk berbuka puasa dalam sunnah-sunnah beliau.

Berikut sunnah-sunnah Rasul dalam hal berbuka puasa:

1)     Menyegerakan berbuka puasa

Ketika adzan sudah berkumandang maka hendaklah kita segera berbuka puasa. Selain rasa haus dan lapar kita segera hilang karena berbuka, kita juga mendapatkan kebaikan karena telah menyegerakannya sebagaimana yang disunnahkan oleh Rasul. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda "Manusia akan terus dalam kebaikan selama ia menyegerakan berbuka puasa."(HR Bukhari dan Muslim). 

2)     Berbuka dengan tiga biji kurma

Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan berbuka puasa dengan kurma, kalau tidak ada dengan air. Berbuka dengan kurma baik untuk kesehatan kita, karena Dengan mengonsumsi yang manis untuk perut yang dalam keadaan  kosong, maka tubuh menjadi lebih siap menerima dan mendapatkan manfaatnya, membuat tubuh lebih sehat, dan akan bertambah kuat. Ketika  puasa tubuh dalam keadaan kering, maka air akan membasahinya hingga sempurnalah manfaat makanan yang kita makan ketika berbuka puasa.

Dari Anas bin Malik ra. berkata, "Rasulullah saw  biasa berbuka dengan ruthab (yaitu kurma muda) sebelum shalat. jika tidak ada, maka beliau minum dengan seteguk air." (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah).

3)     Membaca do’a ketika berbuka

Setiap aktifitas yang kita lakukan hendaklah dimulai dengan membaca do’a lebih dulu agar apa yang kita lakukan mendapat ridho dan berkah dari Allah swt. Waktu  berbuka adalah salah satu dari sekian banyak waktu terkabulnya do'a, jadi jangan sampai kita melewatkannya tanpa meminta kebaikan dari Allah swt.

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasul saw bersabda: "Ada tiga golongan orang yang tidak akan tertolak do’anya yaitu: seorang yang puasa ketika sedang berbuka, seorang imam yang adil, dan do’a orang yang dizholimi." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).

Jadi ketika berbuka puasa utamakanlah sunnah-sunnah Rasul sebelum melanjutkan dengan berbuka ala masing-masing,,,

selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan,,,





Kamis, 10 Juli 2014

Dia Yang Bernama KEJUJURAN


Ketika saya membuat tulisan ini saya baru saja menyelesaikan bacaan buku yang saya pinjam dari perpustakaan kampus saya, sebuah buku yang benar-benar menarik menurut saya. Ada banyak kisah-kisah inspiratif dan motivasi yang saya dapat. Dalam tulisan kali ini saya ingin Anda mendengar (tepatnya membaca, hehe) sebuah cerita yang paling membuat saya terkesan dalam buku itu.

Sebuah cerita tentang betapa indahnya sebuah kejujuran dan kepercayaan jika seandainya bisa benar-benar terwujud dengan sempurna dalam hidup kita. Sama sekali tidak akan ada kehawatiran di dalamnya. Percaya atau tidak, kisah ini adalah sebuah kisah nyata petualangan seorang reporter TV Indonesia di luar negeri.

Selamat membaca sekelumit kisah ini:

Di Swiss terdapat sebuah desa kecil bernama Neerach, pedesaan yang sangat-sangat sepi karena penduduknya memang sedikit dan kebanyakan penduduk desa adalah orang-orang tua yang menghabiskan masa tua mereka. Rumah bagi mereka adalah peraduan yang dipertaruhkan ketika mereka masih muda. Ketika mereka muda, mereka menabung untuk membangun rumah impian pada masa tua di desa asal mereka.

Di pinggir jalan pedesaan tersebut terdapat sebuah kedai bunga. kedai yang sangat sederhana, didalamnya hanya ada lampu penerang  yang usang, kursi butut tempat duduk si penjual bunga (mestinya), kaleng bir kosong yang diletakkan di sebelah tumpukan bunga yang belum dirangkai juga beberapa kaleng bir lainnya, di sebelahnya lagi terdapat buku notes kecil yang menggantung , dan Kedainya hanya terdiri dari papan yang dirakit dan dipaku sudut-sudutnya, persis kedai penjual rokok. Tapi jangan salah bunga-bunga yang dijual tidak kalah indah dengan bunga-bunga di toko-toko elit. Pemilik kedai tersebut bernama Tuan dan Nyonya Hoffinger.

Cara membeli bunganya adalah Anda tinggal pilih, masukkan plastik, lalu simpan uang bayaran Anda di dalam kaleng bir yang sudah disediakan di dekatnya. Tapi jika Anda membeli bunga dengan uang lebih, Anda bisa ambil kembalianya di kaleng lain yang sudah disediakan uang pecahan sebagai kembalian. Bagaimana jika Anda adalah pembeli terahir yang membeli bunga dengan uang lebih pula sementara uang kembalian yang tersedia di dalam kaleng sudah tidak ada, habis oleh pembeli lain sebelumnya???? Caranya gampang saja. Anda pasti ingat buku notes kecil yang digantung, nah Anda tinggal tulis nama dan alamat Anda, maka si penjual akan datang ke rumah Anda untuk mengantarkan uang kembalian anda. Hebat kan!!!!

Dikatan juga bahwa praktik berjualan tanpa penunggu juga dilakoni sejumlah warga desa yang menjual koran, majalah, baju, kayu bakar untuk perapian, barang bekas, dan beberapa kebutuhan rumah tangga lainnya.WOWW Amazingggg. Di Indonesia ada tidak yaaa???? Saya sendiri sampai sekarang belum menemukan...

Kedai ini punya konsep mengedepankan sisi kepercayaan di atas segalanya, kepercayaan adalah kunci bisnis. Pemilik kedai ini menyimpan kepercayaan yang dititipkam ke seluruh penduduk desa Neerach,  Penduduk Neerach pun memegang kepercayaan tersebut dengan dengan penun tanggung jawab. Semua yang terlihat, jika bukan milik mereka tidak akan berani disentuh apalagi dicuri.

Sungguh sebuah pelajaran yang luar biasa tentang kepercayaa di abad ini. Ketika dunia semakin menoleransi orang yang mencederai kepercayaan, ketika kita dengan mudah melucuti kepercayaan orang lain, juga kepercayaan kita sendiri. Di Neerach, di desa antah berantah ini kita bisa mengambll pelajaran yang sangat berharga tentang bagaimana berharganya sebuah kejujuran itu.


Semoga bermanfaat dan dapat diambil pelajaran di dalamnya. Amiiin,,,,

Senin, 07 Juli 2014

Jalan Yang Lurus



Dalam banyak ungkapan kita pasti sering mendengar “JALAN YANG LURUS”,  dalam islam sendiri apa sih sebenarnya jalan yang lurus itu? Selama ini sejauh mana kita mengerti tentang jalan yang lurus tersebut?
Nah dalam tema kali ini kita akan membahas tentang APA SIH JALAN YANG LURUS itu? Dan kita akan bahas dari sudut Al quran, makna dari jalan yang lurus itu sendiri. 
Dalam Al quran ada beberapa hal yang dimaksudkan dengan jalan yang lurus yaitu sebagai berikut:
1.       Menyembah Allah swt
Allah jelaskan dalam Qs 3 (Ali Imran) ayat 51:
Artinya “Sesungguhnya Allah adalah tuhanku dan tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”.
Juga terdapat dalam Qs 43(Az-zuhruf) ayat 64:
Artinya “sesungguhnya Allah dialah tuhanku dan tuhanmu, maka sembahlah dia, ini adalah jalan yang lurus”.
2.       Mengikuti agama Ibrohim alaihis-salam
Dijelaskan dalam Qs 6 (Al An’am) ayat 161:
Artinya “katakanlah “sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar;agama Ibrohim yang lurus, dan Ibrohim itu bukanlah orang-orang yang musyrik”.
Dalam Qs Ali Imran ayat 93:
Artinya ”katakanlah “benarlah (apa yang difirmankan) Allah.” Maka ikutilah agama Igrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk  orang-orang yang musyrik”.
Dalam Qs Al Baqarah ayat 135:
Artinya “dan mereka berkata “hendaklah kamu menjadi penganut agama yahudi dan nasrani niscaya kamu mendapat petunjuk. Katakanlah “tigak, bahkan (kami mengikuti)  agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia dari golongan orang musyrik”.
Lalu apakah agama nabi Ibrahim?????
Allah jelaskan dalam Qs Al Baqarah ayat 132:
Artinya “dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub. (Ibrahim berkata), “hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu,maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan memeluk agama islam”.
Dan ternyata Allah mewahyukan kepada nabi Muhammad untuk mengikuti agama nabi Ibrahim.

Yaitu dalam Qs 16 (An-Nahl) ayat 123:
Artinya “ kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “ikutilah agama Ibrahim, seorang yang hanif.” Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan tuhan”.
Sumber untuk mengetahui jalan yang lurus tersebut tidak lain adalah Al quran, sebagaimana dijelaskan dalam Qs 5 (Al maidah) ayat 16:
Artinya “Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaannya ke jalam keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terangbendetan dengan seizinnya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”.
Dengan alasan bahwasanya Allah telah menurunkan Al quran sebagai pedoman hidup yang akan membimbing setiap jiwa manusia kepada Allah, meniti jalan yang lurus.
Qs 46 (Al Ahqaf) ayat 40:
Artinya “mereka berkata “hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (al quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus”.
Juga terdapat dalam Qs 18 (Al kahfi) ayat 1-2, yang menjelaskan bahwasanya Al quran itu adalah sebagai pembimbing ke jalan yang lurus:
Artinya “segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambanya al kitab (Al quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus untuk memperingatkan akan siksaanyang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik”.
Tidak lepas dari itu semua selalu akan ada yang namanya godaan dari syetan untuk selalu jauh dari Allah, dan dari jalan yang lurus. Terus merongrong manusia untuk mengikuti hawa nafsu, karena syetan menggoda manusia melalui keinginan-keinginan mereka. Seperti yang disebutkan dalam firman Allah swt dalam Qs 22 (Al hajj) ayat 52:
Artinya “dan kami tidak  mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak pula sseorang nabi, melainkan apabila ia mempunya seuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan-keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu dengan menguatkan ayat-ayatnya. Dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana”.
Sebagaimana juga janji iblis yaitu akan senantiasa menggoda manusia kepada kesesatan hingga akhir zaman nanti, menggoda manusia dari segala arah yang bisa didatangi. Oleh karena itu tetaplah waspada terhadap godaan-godaan itu:
Qs 7 (Al a’raf) ayat 16-17:
Artinya “Iblis menjawab “karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (mengahalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari mudak dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dann Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”.
Oleh karena itu agar kita terhindar dari segala godaan-godaan syetan tersebut, hendaknya senantiasa mengingat dan memohon perlindungan kepada Allah swt dalam setiap aktifitas yang akan kita lakukan.
Semoga ramadahan ini mampu menjadi masa untuk membangun benteng yang lebih kuat, untuk lebih dekat dengan Allah swt dan dihindarkan dari godaan syetan. 
Semoga bermanfaat,,,,


Selasa, 01 Juli 2014

Ciri-ciri Orang Yang Mendapat Hidayah


jaga hati


Separti yang kita ketahui bahwasanya hidayah itu adalah petunjuk (bukan anaknya pak lurah ya J). Petunjuk itu akan selalu ada tapi bukan berarti orang yang mendapat petunjuk itu mendapatkannya dengan instan begitu saja, melainkan petunjuk itu harus dicari tak ubahnya seperti mencari jejak ketika sedang mengadakan kemah yang mana kita harus mencari jejak petunjuk untuk bisa sampai pada tujuan yang telah ditentukan. BEGITULAH HIDAYAH
Ketika hidayah itu sudah ditemukan maka ia harus dijaga supaya tidak hilang dari hati. Pegang erat sampai ia benar-benar mengakar di dalam hati, karena ketika ia dilepas maka akan susah untuk menemukannya kembali.
Ada beberapa ciri orang yang mendapat hidayah yaitu:
1.     Taubat Nasuha
Qs Ali Imran: 86-89
“bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, serta mengakui bahwa rosul 9Muhammad)  itu benar-benar (rosul), dan bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang zalim. Mereka itu balasannya ialah ditimpa laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalamnya, tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan. Kecuali orang-orang yang bertobat setelah itu, dan melakukan perbaikan, maka sungguh Allah maha pengampun, maha penyayang”.
Arti taubat nasuha itu sendiri adalah:
Ø  Menyesali maksiat yang telah dilakukan.
Ø  Menutup maksiat dengan kebaikan.
Ø  Berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan.
Ø  Meningkatkan amal-amal kebaikan.

2.     Beriman Dengan Iman Yang Sebenar-benarnya
Qs Yunus :90
“dan kami selamatkan bani Israil meintasi laut, kemudian Fir’aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas mereka, sehingga ketika Fir’aun hampir tenggelam dia berkata, “ Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.

Juga dalam Qs Al hujurat:15-16
“sesungguhnya orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rosulnya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad di jalan dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. Katakanlah kepada mereka, “ apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah maha mengetahui apa yang ada di  langit dan apa yang ada di bumi, dan Allah maha mengetahu segala sesuatu”.
Iman yang benar adalah iman yang tidak ada keraguan di dalamnya, berserah diri dan tunduk sepenuhnya kepada Allah awt semata. Sebagaiman hakikat iman yaitu diucapkan dengan lisan, dibenarkan dengan hati, dan di buktikan dengan amal perbuatan.
3.     Senantiasa Berzikir Kepada Allah swt
Qs Ali Imran: 191-192
“( yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, didik atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “Ya tuhan kami, tidaklah engakau menciptakan semua ini dengan sia-sia, maha suci engkau, lindungilah kami dari azab neraka. Ya tuhan kami, sesungguhnya orang yang engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh itu engkau telah menghinakannya, dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang yang zalim”.
Orang yang berada dalam petunjuk Allah akan senantiasa tidak pernah lepas dari mengingat Allah swt. Hatinya senantiasa memikirkan tentang segala kekuasaan Allah yang ada di muka bumi ini. Akhlaknya selalu mencerminkan ia dalam iman yang kokoh, sebuah spontanitas yang jarang sekali orang sadari sengaja atau tidak menjadi cerminan dari hati kita. Coba perhatikan orang yang dikejutkan oleh sesuatu atau memang sengaja dikejutkan, kalimat apa yang pertama kali terlontar dari mulutnya? Apakah nama Allah, atau malah sebaliknya hal-hal yang tidak pantas untuk diucapkan?
Itulah beberapa dari ciri-ciri orang yang senantiasa berada dalam kebenaran petunjuk Allah swt,semoga kita mampu menemukan cahaya hidayah itu di sisa-sisa waktu yang masih kita miliki. Dengan di hantarkan oleh ramadhan ini semoga menjadi jalan yang akan menghatarkan kita untuk bisa menuju Allah. Amiiin