Dalam banyak ungkapan kita pasti sering mendengar “JALAN
YANG LURUS”, dalam islam sendiri apa sih
sebenarnya jalan yang lurus itu? Selama ini sejauh mana kita mengerti tentang
jalan yang lurus tersebut?
Nah dalam tema kali ini kita akan membahas tentang APA SIH
JALAN YANG LURUS itu? Dan kita akan bahas dari sudut Al quran, makna dari jalan
yang lurus itu sendiri.
Dalam Al quran ada beberapa hal yang dimaksudkan dengan
jalan yang lurus yaitu sebagai berikut:
1.
Menyembah Allah swt
Allah jelaskan dalam Qs 3 (Ali
Imran) ayat 51:
Artinya “Sesungguhnya Allah
adalah tuhanku dan tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”.
Juga terdapat dalam Qs
43(Az-zuhruf) ayat 64:
Artinya “sesungguhnya Allah
dialah tuhanku dan tuhanmu, maka sembahlah dia, ini adalah jalan yang lurus”.
2.
Mengikuti agama Ibrohim alaihis-salam
Dijelaskan dalam Qs 6 (Al An’am)
ayat 161:
Artinya “katakanlah “sesungguhnya
aku telah ditunjuki oleh tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang
benar;agama Ibrohim yang lurus, dan Ibrohim itu bukanlah orang-orang yang
musyrik”.
Dalam Qs Ali Imran ayat 93:
Artinya ”katakanlah “benarlah
(apa yang difirmankan) Allah.” Maka ikutilah agama Igrahim yang lurus, dan
bukanlah dia termasuk orang-orang yang
musyrik”.
Dalam Qs Al Baqarah ayat 135:
Artinya “dan mereka berkata
“hendaklah kamu menjadi penganut agama yahudi dan nasrani niscaya kamu mendapat
petunjuk. Katakanlah “tigak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia
dari golongan orang musyrik”.
Lalu apakah agama nabi Ibrahim?????
Allah jelaskan dalam Qs Al
Baqarah ayat 132:
Artinya “dan Ibrahim telah
mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub. (Ibrahim
berkata), “hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini
bagimu,maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan memeluk agama islam”.
Dan ternyata Allah mewahyukan
kepada nabi Muhammad untuk mengikuti agama nabi Ibrahim.
Yaitu dalam Qs 16 (An-Nahl) ayat
123:
Artinya “ kemudian kami wahyukan
kepadamu (Muhammad), “ikutilah agama Ibrahim, seorang yang hanif.” Dan bukanlah
dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan tuhan”.
Sumber untuk mengetahui jalan
yang lurus tersebut tidak lain adalah Al quran, sebagaimana dijelaskan dalam Qs
5 (Al maidah) ayat 16:
Artinya “Dengan kitab itulah
Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaannya ke jalam keselamatan,
dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap
gulita kepada cahaya yang terangbendetan dengan seizinnya dan menunjuki mereka
ke jalan yang lurus”.
Dengan alasan bahwasanya Allah
telah menurunkan Al quran sebagai pedoman hidup yang akan membimbing setiap
jiwa manusia kepada Allah, meniti jalan yang lurus.
Qs 46 (Al Ahqaf) ayat 40:
Artinya “mereka berkata “hai kaum
kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (al quran) yang telah
diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumya lagi
memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus”.
Juga terdapat dalam Qs 18 (Al
kahfi) ayat 1-2, yang menjelaskan bahwasanya Al quran itu adalah sebagai
pembimbing ke jalan yang lurus:
Artinya “segala puji bagi Allah
yang telah menurunkan kepada hambanya al kitab (Al quran) dan Dia tidak
mengadakan kebengkokan di dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus untuk
memperingatkan akan siksaanyang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita
gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa
mereka akan mendapat balasan yang baik”.
Tidak lepas dari itu semua selalu
akan ada yang namanya godaan dari syetan untuk selalu jauh dari Allah, dan dari
jalan yang lurus. Terus merongrong manusia untuk mengikuti hawa nafsu, karena
syetan menggoda manusia melalui keinginan-keinginan mereka. Seperti yang
disebutkan dalam firman Allah swt dalam Qs 22 (Al hajj) ayat 52:
Artinya “dan kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan
tidak pula sseorang nabi, melainkan apabila ia mempunya seuatu keinginan, setan
pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan-keinginan itu, Allah
menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu dengan menguatkan
ayat-ayatnya. Dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana”.
Sebagaimana juga janji iblis
yaitu akan senantiasa menggoda manusia kepada kesesatan hingga akhir zaman
nanti, menggoda manusia dari segala arah yang bisa didatangi. Oleh karena itu
tetaplah waspada terhadap godaan-godaan itu:
Qs 7 (Al a’raf) ayat 16-17:
Artinya “Iblis menjawab “karena
Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (mengahalang-halangi)
mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari
mudak dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dann Engkau tidak
akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”.
Oleh karena itu agar kita
terhindar dari segala godaan-godaan syetan tersebut, hendaknya senantiasa
mengingat dan memohon perlindungan kepada Allah swt dalam setiap aktifitas yang
akan kita lakukan.
Semoga ramadahan ini mampu
menjadi masa untuk membangun benteng yang lebih kuat, untuk lebih dekat dengan
Allah swt dan dihindarkan dari godaan syetan.
Semoga bermanfaat,,,,